Oktober 16, 2025

Koperasi Merah Putih Didorong Fokus Penguatan Pasar, Bukan Sekadar Pinjaman

Lahat, 17 Oktober 2025 — Gerakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang dicanangkan sebagai pilar utama penguatan ekonomi desa dan ketahanan pangan mendapat sorotan tajam dari pengamat. Meskipun tujuan mulianya untuk memperkuat perekonomian berbasis gotong royong dan meningkatkan kesejahteraan desa sangat diapresiasi, implementasinya didorong untuk lebih fokus pada mekanisme pasar yang kuat ketimbang hanya sebatas penyaluran pinjaman.

Koperasi Merah Putih hadir dengan maksud dan tujuan yang ambisius: memperkuat ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengatasi kemiskinan melalui gerakan ekonomi kolektif. Tujuannya mencakup peningkatan daya saing petani, penciptaan lapangan kerja, pemerataan ekonomi, dan penguatan inklusi keuangan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan desa untuk mandiri dalam urusan pangan dan ekonomi.

Untuk mendukung gerakan ini, dibentuklah Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih yang bertugas sebagai pendamping profesional di tingkat desa/kelurahan. Tugas utama mereka meliputi pendampingan pengajuan pembiayaan, penyusunan rencana bisnis, pengelolaan sistem informasi manajemen (SIMKOPDES), serta peningkatan kapasitas pengurus koperasi.

Meski didukung oleh struktur yang profesional, langkah KDMP menjadi sorotan publik. Rahmat Wilantara, seorang pengamat politik dan ekonomi, menegaskan bahwa KDMP seharusnya bisa berdiri kokoh untuk secara signifikan meningkatkan ekonomi dan peluang usaha bagi anggotanya.

“Seharusnya KDMP ini bisa berdiri kokoh untuk meningkatkan ekonomi dan peluang usaha bagi anggota. Dan jangan terlalu fokus pada pinjaman modal Himbara,” ujar Rahmat Wilantara.

Menurut Rahmat, fokus utama Asisten Bisnis Koperasi seharusnya diarahkan untuk mengembangkan potensi usaha di desa untuk pemasaran yang luas, bukan semata-mata pada pinjaman modal atau menjual produk kembali kepada sesama anggota koperasi.
“Tapi lebih fokus pada membeli produk anggota dan menjualnya ke pasar,” tegas Rahmat.

Pendekatan ini akan secara langsung meningkatkan daya jual beli anggota Koperasi Merah Putih. Dengan bertindak sebagai offtaker (pembeli hasil) dan distributor yang kuat, koperasi dapat memutus rantai pasok yang panjang dan memberatkan petani/produsen, sehingga harga jual di tingkat anggota lebih layak dan kompetitif di pasar yang lebih luas.

Arah Baru Koperasi: Dari Unit Simpan Pinjam Menjadi Pusat Agribisnis
Kritik ini menekankan perlunya pergeseran paradigma. Koperasi Merah Putih harus bertransformasi dari sekadar unit simpan pinjam atau warung desa menjadi pusat agribisnis dan perdagangan yang modern dan profesional. Dengan fokus pada pembelian dan pemasaran produk hasil anggota ke pasar yang lebih besar, koperasi akan menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan yang lebih terbuka di tingkat desa.

Langkah ini juga dipandang esensial untuk menguatkan ketahanan pangan. Koperasi yang kuat di sektor hilir (pemasaran) akan memastikan petani memiliki kepastian pasar dengan harga yang stabil, mendorong mereka untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan, dan pada akhirnya, memperkuat swasembada pangan di tingkat lokal dan nasional.