September 14, 2025

 

Lensa-informasi.com | Lebak, Banten – 29 Juli 2025 – Proyek rehabilitasi ruang kelas di SDN 1 Kandang Sapi, Desa Kandang Sapi, Kecamatan Cijaku, menuai kritik dari guru dan orang tua siswa. Mereka menilai bahwa pekerjaan yang dilakukan belum memenuhi harapan dan menunjukkan kekurangan signifikan dalam mendukung proses belajar mengajar.

Kepala Sekolah SDN 1 Kandang sapi mengungkapkan kekhawatirannya kepada awak media, kami pihak sekolah menyatakan bahwa proses rehabilitasi oleh CV. Sinar Niaga Raya, yang beralamat di Kampung Cigeulis RT.06 RW.02, Desa Sukasari, tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas yang layak. dan kami menduga pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi konstruksi yang telah ditetapkan, bahkan mengabaikan standar mutu.

dari mulai pengerjaan sampai saat ini pihak kontraktor belum pernah menemui kami selaku pihak sekolah, kami juga perlu tau pengerjaan yang sekarang di laksanakan ini sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau tidak, karna sampai sekarang pihak kontraktor tidak pernah menunjukan (RAB) kepada kami selaku pihak sekolah, Ungkapnya

Proyek ini dianggarkan melalui APBD 2025 sebesar Rp 381,5 juta, dikelola Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak. Namun, warga dan pihak terkait menganggap dana tersebut tidak digunakan secara efektif dan tidak mematuhi spesifikasi teknis yang berlaku, sehingga kondisi fisik ruang kelas dinilai kurang aman dan rapuh, berpotensi membahayakan keselamatan siswa dan tenaga pengajar.

Kami meminta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak untuk segera melakukan peninjauan ulang terhadap proses rehabilitasi yang dikerjakan oleh CV. Sinar Niaga Raya ini.

“Kami menilai bahwa proyek ini tidak memenuhi standar dan tidak menciptakan lingkungan belajar yang layak. Kami akan koordinasikan inspeksi untuk memastikan pembangunan sesuai ketentuan,”_ ujar salah satu pejabat terkait.

Warga dan orang tua siswa berharap agar pihak terkait tidak mengabaikan kondisi ini. Mereka menginginkan peninjauan ulang perbaikan agar suasana belajar menjadi lebih nyaman dan aman, serta sesuai standar. Mereka menuntut tanggung jawab penuh dari pemerintah dan kontraktor untuk menjamin kualitas pekerjaan demi masa depan pendidikan di wilayah ini.

Saat dikonfirmasi via WhatsApp, pelaksana proyek menyebutkan bahwa dia bukan kontraktornya, melainkan orang lain, dan terkesan menghindar dari wartawan.

Diharapkan, melalui inspeksi dan evaluasi menyeluruh, perbaikan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga proses belajar mengajar tetap lancar dan lingkungan sekolah bersih dan aman bagi semua komponen sekolah.

 

Editor : Weli wilyanto