Februari 12, 2025

Lensa-informasi.com.| Lebak-Banten. Minggu (28/01/2024) Maraknya pemberitaan mengenai kegiatan tambang batu bara di wilayah Lebak Selatan seolah sebagai penjahat yang sedang melakukan aksi nya,padahal jika ditelusuri lebih dalam masyarakat yang berjuang ditambang batu bara sekedar mencari nafkah demi kebutuhan keluarga nya hanya saja tambang yang dikelola memang tak berizin tetapi bukan berarti mereka di serang seolah penjahat atau koruptor yang terpojokan.

Dan Salah satu penambang yang enggan disebutkan namanya “ya memang kami pun tak mengakui bahwa kegiatan kami ini sudah benar menurut hukum tetapi kami disini hanya sekedar memperjuangkan isi perut keluarga kami ditengah sulitnya untuk mencari pekerjaan,jika memang semua tambang ini ditutup sekira nya semua pihak harus bisa memberikan solusi ketika keluarga kami menjerit kelaparan…kami juga bukannya tak ingin mempunyai izin namun pemerintah mempersulit perizinan untuk pertambangan jika saja dipermudah kami juga akan membuat izin supaya usaha kami dianggap legal”.Kata Penambang.

Ditempat terpisah salah satu pengusaha yang kebetulan berada ditempat stock file nya yang enggan juga disebutkan namanya “sebetulnya kegiatan ini bukan kebal hukum tetapi lebih kepada kemanusiaan saja karena melihat para penambang yang kategori nya masyarakat miskin berjuang bahkan rela manaruhkan keselamatannya dan nyawa nya demi mendapatkan uang untuk menafkahi keluarganya,jika memang pemerintah dan penegak hukum mau menutup kegiatan ini tanpa melihat sisi sosialnya kami pasrah saja meskipun penutupan tanpa adanya solusi”.

Masih kata pengusaha “seharusnya pemerintah dan penegak hukum mendorong kami pengusaha dan para penambang agar memiliki perizinan yang resmi bukan malah mempersulit perizinan,dan jika kami resmi mungkin bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak yang kami setorkan,bukan malah ditutup. Kalau di tutup..Lantas bagaimana nasib masyarakat yang hidupnya bergantung dari kuli ditambang batu bara,apakah pemerintah bisa menjamin ketika keluarga nya menjerit kelaparan”.ucapnya pengusaha.

Tokoh masyarakat setempat pun angkat bicara “tambang ini sudah turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu dan hal ini merupakan sebuah warisan dari para orang tua nya terdahulu,jadi bukan berarti kebal hukum seperti yang diberitakan di beberapa media dan para pengusaha juga disebutkan sebagai oknum,hal itu terlalu dibesar besarkan oleh seseorang yang tidak suka terhadap salah satu pengusaha. Kalau memang mau ditutup silahkan saja tapi jangan perlakukan penambang dan pengusaha seolah para penjahat,mereka juga sekedar menyambung hidup dari tambang batu bara tersebut jika saya bisa mengusulkan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum agar mempermudah dalam pembuatan perizinan supaya para penambang dan pengusaha bisa legal”.tuturnya tokoh masyarakat.

Harapan para penambang dan pengusaha batu bara di 3 wilayah Kecamatan yaitu Bayah,Panggarangan,dan Cihara Kabupaten Lebak-Banten “kepada Pemerintah Terkait dan Aparat Penegak Hukum agar kiranya memberikan kemudahan dalam pembuatan perizinan dan memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat agar mata pencahariannya tidak terputus”.pungkasnya. *AsO*

Editor : Mastari