Maret 23, 2025

Indonesia adalah negara yang dikenal dengan keberagaman budaya dan agama yang sangat luas. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan rumah bagi umat Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, serta berbagai aliran kepercayaan tradisional.

Keberagaman agama ini menjadi bagian yang tidak lepas dan telah menyatu dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Meskipun Indonesia memiliki keragaman agama yang signifikan, negara ini tetap menjaga prinsip toleransi dankerukunan antar umat beragama sebagai bagian dari identitas nasionalnya.

Toleransi antar umat beragama di Indonesia bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi melalui berbagai proses sejarah, budaya, dan sosial yang panjang. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, telah lama berusaha untuk mengatasi tantangan perbedaan dengan mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai satusama lain.

Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus, karenaada kalanya perbedaan keyakinan dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana agama-agama yang berbeda dapat hidup berdampingan dan saling mendukung di dalam masyarakat Indonesia.

Hal ini juga yang membuat masyarakat Indonesia memiliki segudang budaya dikarenakan latar belakang yang juga sangat beragam, meskipun kerap terjadi konflik antar etnis, suku, dan agama di masyarakat tetapi tidak membuat Indonesia menjadi tercerai-berai, masyarakat sudah sangat paham betul apa yang sudah diajarkan leluhur mengenai toleransi, begitu juga dengan bangsa dan tanah air ini.

Kita semua disatukan oleh pancasila dan juga semboyan Negara yaituBhineka Tunggal Ika” yang dimana maknanya adalah meskipun berbeda-beda tetapi kita tetap satu. Prinsip ini yang selalu dipegang erat oleh masyarakat Indonesia disamping toleransi itu harus muncul pada pribadi masing-masing.

1. Agama yang ada dan diakui di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan lima agama resmi yang diakui, yaitu Islam, Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap agama ini memiliki ajaran, ritual, dantradisi yang sangat berbeda, namun disisi lain, mereka memilikinilai-nilai universal yang dapat mendukung terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Hidayat(2019), keberagaman agama di Indonesia tidak hanya mempengaruhi aspek spiritual masyarakat, tetapi juga membentuk pola kehidupan sosial dan budaya yang khas. Setiap agama memberikan kontribusi terhadap pengembangan karakter bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan.

Keberagaman agama di Indonesia menjadi kekuatan sosialyang dapat memperkaya kehidupan masyarakat, meskipun terkadang perbedaan agama menjadi tantangan dalammembangun toleransi antar kelompok.” (Hidayat, 2019).

Sejarah Indonesia mencatat bahwa sejak zaman kerajaan, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pluralisme agama. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Majapahit dan Sriwijaya merupakan contoh nyata bagaimana agama-agama besar dunia, seperti Hindu dan Buddha, berkembang di Indonesia, sementara pengaruh Islam mulai datang pada abad ke-13 dan menyebar dengan pesat di seluruh Nusantara.

Namun, meskipun agama-agama besar ini saling berdampingan dalamsatu wilayah, konflik antar kelompok agama sesekali muncul. Menurut Suryani (2020), meskipun demikian, Indonesia secara keseluruhan berhasil mengelola keberagaman agama dengan membangun sistem toleransi yang menjadi salah satu kekuatan negara.

“Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mengelola keberagaman agama, meskipun pada beberapa periode sejarah, toleransi ini sempatdiuji oleh berbagai ketegangan sosial dan politik.” (Suryani, 2020)

2. Peran Pendidikan dalam Membangun Toleransi Agama

Pendidikan memainkan peranan penting dalam membangun kesadaran tentang pentingnya toleransi antar umat beragama. Sistem pendidikan di Indonesia mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati melalui kurikulum yang mencakup pemahaman tentang berbagai agama dan budaya. Sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta, biasanya mengajarkan agama sesuai dengan keyakinan siswa, tetapi juga menanamkan sikap saling menghormati terhadap agama lain.

Dalam penelitiannya, Arifin (2018) menekankan bahwa pendidikan multikultural harus menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan pemahaman dan rasa toleransi di antara siswa yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda.

Pendidikan multikultural yang mengajarkan nilai-nilaitoleransi, saling menghormati, dan memahami perbedaan agama, adalah kunci utama untuk menjaga keharmonisan sosialdalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia.” (Arifin, 2018).

Meski masyarakat Indonesia mayoritas mendukung prinsip toleransi, tidak jarang muncul permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan agama. Berbagai kasus intoleransi dan radikalisasi agama telah menimbulkan kekhawatiran akan masa depan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Menurut Damanik (2021), salah satu tantangan terbesar dalam memelihara toleransi agama adalah munculnya intoleransi berbasis agama yang didorong oleh faktor politik, ekonomi, dansosial. Dalam hal ini, agama sering kali dimanfaatkan sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan tertentu, yang dapat memicu ketegangan antar kelompok.

Keberagaman agama yang harusnya menjadi sumber kekuatanjustru bisa menjadi titik rawan bagi perpecahan jika faktorpolitik dan ekonomi tidak mendukung kerukunan sosial.” (Damanik, 2021).

3. Peran pemerintah melalui kebijakan dalam memperkuattoleransi beragama

Pemerintah Indonesia juga memiliki peran penting dalam memperkuat toleransi agama melalui kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah pengembangan program-program dialog antaragama, yang melibatkan perwakilan dari berbagai agama untuk membahas isu-isu sensitif dan menciptakan pemahaman bersama.

Menurut Suryadi (2017), meskipun sudahada upaya dari pemerintah, keberhasilan menciptakan toleransi agama juga sangat bergantung pada komitmen setiap individu dan masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan. Kebijakan pemerintah harus didukung oleh kesadaran kolektif untuk saling menghormati perbedaan.

Keberhasilan kebijakan pemerintah dalam memperkuat toleransi agama hanya dapat tercapai apabila ada kerjasama antara negara, masyarakat, dan lembaga agama untukmenciptakan ruang bagi dialog yang konstruktif.” (Suryadi, 2017)

Keberagaman agama di Indonesia bukan hanya merupakan kenyataan sosial, tetapi juga sebuah tantangan dan peluang untuk membangun sebuah bangsa yang inklusif dan harmonis. Meskipun tantangan toleransi agama terus muncul, baik dalam bentuk konflik sosial maupun ketegangan politik, Indonesia memiliki potensi untuk terus memperkokoh kerukunan antarumat beragama melalui pendidikan multikultural, kebijakanyang inklusif, dan sikap saling menghormati antar kelompok agama.

Dengan menjaga komitmen terhadap nilai-nilai toleransi, Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana keberagaman agama bisa menjadi kekuatan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Penulis : Teddy Syah (D2E024029)

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu