Januari 13, 2025

Lensa-informasi.com– Banyuasin – Ketua Jaringan Aksi 98 Ramoges SH, mengecam serta mengutuk keras, tindakan aparat kepolisian sekaligus mendesak Polda Sumatra Selatan Menindak Tegas Polisi Polisi Yang Melakukan Kekerasan Serta Penembakan Terhadap Warga Peldas Kecamatan Rantau Bayur kabupaten Banyuasin, Diduga peristiwa ini merupakan buntut kericuhan pada peristiwa terbakarnya dua kendaraan perusahaan PT. BCM Beberapa Hari yang lalu.

Diketahui Tiga orang warga desa Peldas terluka, dua orang diduga terkena amunisi Oknum Anggota Polisi Polda Sumatera Selatan dan satu orang lainnya diduga terlindas ban mobil,
Tempat kejadian Perkara (TKP) di Dusun IV Desa Paldas, Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin, Selasa (12/09/2023) sekira pukul 19.20 Wib.

Ketua Jaringan Aksi 98 (JA98) Sangat Menyayangkan Tindakan Oknum Aparat Kepolisian Yang datang Sangat Brutal, Dan menyebabkan Masyarakat Luka luka Bahkan Tertembak,”Tidak Mencerminkan Perilaku Pengayom masyarakat Apa yang dilakukan Kepolisian, Harusnya Kepolisian Sebagai Pelindung Masyarakat Bukan Malah sebaliknya” Kata Ramoges

Ramojes, SH Yang Merupakan Toko Aktivis Senior Sumatera Selatan Yang Juga Ketua Jaringan Aksi 98 juga Meminta Kapolda Sumatera Selatan Tegas Mengusut Tuntas Permasalahan ini Dan semoga insiden ini tidak terulang kembali dan suasana masyarakat di Desa Paldas kembali Aman, Damai, Tentram dan Berkeadilan.
“Kami mendesak Kapolda Sumatera Selatan Irjen A Rachmad Wibowo Memproses Hukum Polisi Polisi Yang Brutal Dan tidak Presisi, Nama Baik Kepolisian Sumatera Selatan Dalam Hal ini Dipertaruhkan” Pungkasnya

Dikutip Dari SMSI Banyuasin Toko Masyarakat Peldas Iskandar ia Menjelaskan beberapa waktu lalu pihak kepolisian Polres Banyuasin meminta warga untuk menyerahkan diri terkait peristiwa dibakarnya dua kendaraan perusahaan PT Batubara. Akan tetapi masyarakat desa Paldas bersepakat apabila ada salah satu warga yang ditangkap Polisi, maka semua masyarakat desa Paldas ikut menyerahkan diri.

“Masyarakat Desa Paldas bersepakat kalau ada salah satu warga yang ditangkap, maka kita semua harus menyerahkan diri, semua ikut ditangkap,” ujarnya.

Namun sangat disayangkan, pada malam ini saat warga sedang berkumpul menghadiri acara hajatan, salah satu warga berinisial DN dikabarkan ditangkap Polisi, sehingga terjadilah hal yang tak diinginkan beberapa orang warga mengalami luka-luka, jelas Iskandar.

Kronologis Kejadian Menurut Jukarni, mereka sedang berkumpul didekat rumah warga setempat yang lagi ada hajatan pernikahan, “kami lagi berkumpul dekat rumah calon pengantin sudah tiga malam biasa berkumpul didekat warung manisan. Warga langsung ramai karena mendapat kabar DN ditangkap Polisi, warga meminta agar DN dilepaskan, saat itu DN sudah dibebaskan Polisi. Namun warga masih berpikir bahwa DN masih berada didalam mobil polisi, sementara masyarakat semakin ramai, sehingga terjadilah perselisihan paham.”

Setelah itu terjadi suara tembakan berkali-kali, ada yang berteriak. “Yadi(41) kena tembak dan Badar(44) kena tembak juga. Kemudian mobil Polisi itu nyasar-nyasar seperti tak terkendali,” ujar Jukarni.

Kemudian Korban luka lindas ban mobil, Antoni (39) saat tiba di RSUD Banyuasin kepada awak media mengatakan, saat sedang berkumpul suasana semakin ramai, tiba-tiba datang mobil nyasar-nyasar seperti sopir gila menabrak pantat aku, lalu aku campak (terjatuh) ban mobil itu melimpis (melindas) kaki aku,” ujarnya sembari menahan rasa sakit.(Red/VN)