Lensa-informasi.com, Banyuasin – Optimasi lahan (OPLA) merupakan salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi kekurangan lahan untuk memproduksi padi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas lahan sawah melalui penyediaan sarana produksi (pupuk) dan bantuan pengolahan tanah.
Ketentuan dan spesifikasi teknis kegiatan ini mencakup kegiatan perbaikan dan peningkatan kesuburan lahan yang mempunyai potensi untuk meningkatkan produksi/produktifitas hasil, serta indeks Pertanaman (IP) meningkat sebesar 0,5 dan atau produktivitas padi meningkat 0,3 ton/ha GKP dari kondisi sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pola bantuan sosial melalui transfer uang ke rekening kelompok tani. Didalam pengawalan dan pendampingan kegiatan optimasi lahan dan pendukungnya memerlukan proses pemberdayaan dalam bentuk pengawalan dan pendampingan oleh TNI, Peneliti, Perguruan Tinggi dan PPL dengan memperhatikan aspek teknis, sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Melalui pendampingan oleh penyuluh pertanian diharapkan dapat meningkatkan motivasi petani dalam melaksanakan kegiatan percepatan optimasi lahan secara optimal dan sekaligus menjadi ukuran kinerja penyuluh pertanian dalam melaksanakan fungsi pendampingan. Diharapkan kegiatan percepatan optimasi lahan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada petani secara berkelanjutan.
Keadaan Tersebut Berbanding Terbalik di Desa sejagung kecamatan Rantau Bayur kabupaten Banyuasin Galian Opla Yang di Buat Asal Asalan Tak Hanya Merugikan Negara Tetapi Juga Merugikan Petani di desa Sejagung, Pasalnya petani sawah tak bisa mengalami panen normal karena kurang Optimal nya Galian tersebut Disinyalir Dibuat Untuk mencari keuntungan Oknum Tertentu.
Warga desa sejagung Wahidi Saat ditemui Awak Media Mengeluhkan Proyek tersebut
“semenjak adanya galian, Lahat Pertanian Kami menjadi Rusak Dan Terancam Gagal Panen, ada yang panen meningkat tapi lebih banyak yang gagal” Ujar Wahidi
Hal yang sama di ungkapkan Warga lainya Adi Ujang Yang juga mengutarakan keluh kesahnya Dengan Galian Opla tersebut, ia menuturkan Semenjak adanya galian tersebut Kami Bertani Bertambah susah, Proyek tersebut Membuat Lahan pertanian kami rusak, Dan kami berharap kepada pemerintah kab Banyuasin untuk Turun ke Desa kami.
“Kepada Pemerintah Banyuasin segera turun dan perbaiki Proyek tersebut” Pintanya
Saat Dikonfirmasi Mengenai Keluhan Masalah Opla Tersebut Kepala Desa Sejagung Azhar muslimin SH Mengungkapkan Keluhan Masyarakat tersebut Benar.
“Sudah banyak Masyarakat yang mengeluhkan Hal tersebut Langsung ke pemdes”Katanya
Ia menuturkan Dalam pemerintahanya Stakeholder Pemerintah Desa tidak dilibatkan Dalam pengelolaan Opla Tersebut.
“Pemerintah Desa Sejagung Khususnya Pemerintahan Periode Saya Tidak pernah dilibatkan dalam Pengolahan Opla Tersebut ” Kata Azhar
Azhar Juga Berharap Semoga kedepan Ada perbaikan untuk Proyek tersebut sehingga Petani di desanya Tidak ada Yang dirugikan
“Semoga Kedepan Ada perbaikan untuk Proyek tersebut Sehingga Masyarakat tidak ada Ada yang dirugikan” Tegasnya (Red/Wst)