Lensa-informasi.com,Palembang – Gelombang kritik terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Ormas dan Lembaga (AMOL) Sumatera Selatan di Polda Sumsel pada Kamis (6/11/2025) terus bergulir.
Sebagai tanggapan atas aksi tersebut, Anak Rantau Musi Banyuasin (ARM) menggelar konferensi pers di Rumah Makan Kejora, Palembang, Jumat (7/11/2025).

Konferensi pers ini digelar oleh ARM (Anak Rantau Musi Banyuasin) yang dimotori oleh Supriyadi, tokoh masyarakat asal Muba yang kini menetap di Palembang.
Dalam kegiatan itu, ARM bersama sejumlah LSM Sumatera Selatan secara tegas membantah tudingan AMOL terkait dugaan monopoli proyek di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang menyeret nama oknum UKPBJ.
*Aksi AMOL Dinilai Ditunggangi Kepentingan Kontraktor*
Supriyadi menyebut aksi AMOL tidak murni dan diduga sarat kepentingan pihak-pihak tertentu yang kalah dalam proses pelelangan proyek.
> “Kami sangat menyayangkan aksi AMOL yang menuding adanya monopoli proyek di PUPR Muba. Informasi yang kami peroleh, gerakan ini ditunggangi oleh kontraktor yang kalah dalam pelelangan, bahkan oleh seseorang yang mengincar jabatan Kepala Dinas PUPR dan Kepala ULP,” ujar Supriyadi.
Ia menegaskan, tindakan tersebut justru menimbulkan gesekan di antara penegak hukum dan pemerintah daerah.
> “Apa yang disampaikan AMOL sudah berpotensi mengadu domba penegak hukum dan pemerintah Muba. Ini berbahaya bagi stabilitas daerah,” tegasnya.
Ramogers SH: Tuduhan Tendensius dan Provokatif
Aktivis 1998 asal Muba sekaligus perwakilan JA98, Ramogers SH, juga mengecam keras aksi AMOL yang dinilainya terlalu berlebihan dan provokatif.
> “Menyampaikan pendapat itu hak warga negara, tapi tuduhan mereka sudah terlalu tendensius dan tidak berdasar. Apalagi meminta pemecatan Kepala Dinas PUPR yang baru beberapa hari menjabat — ini tindakan yang berlebihan dan tidak etis,” tegas Ramogers.
Ia juga menyinggung adanya oknum pengusaha yang diduga ikut memprovokasi opini publik.
> “Kami meminta pengusaha berinisial H.J. untuk introspeksi diri. Jangan karena gagal mendapatkan proyek lalu menebar tuduhan tanpa bukti. Ini bisa mengacaukan situasi di Muba,” ujarnya.
DPW MSK Indonesia Sumsel: Desakan Pemecatan Terlalu Prematur
Pandangan senada disampaikan oleh DPW MSK Indonesia Sumatera Selatan yang diketuai oleh Dr. Mukri As.
Pihaknya menilai desakan agar Kepala Dinas PUPR Muba dicopot dari jabatannya merupakan langkah yang tergesa-gesa dan tidak etis.
> “Kami menilai terlalu prematur untuk memecat Kadis PUPR Muba yang baru bertugas dalam hitungan hari, apalagi beliau belum mengetahui kebijakan sebelumnya. Ini tudingan yang kurang elok dan tidak pantas,” tegas Dr. Mukri As.
*Dr. Mukri As: Jangan Ganggu Konsentrasi Pemerintah Muba*
Sebagai tokoh akademisi dan ketua DPW MSK Indonesia Sumsel, Dr. Mukri As menegaskan pentingnya menjaga stabilitas pemerintahan daerah.
> “Kita harus mendukung pemerintah daerah bekerja dengan tenang. Jangan setiap isu dijadikan tekanan politik. Pejabat baru sebaiknya diberi kesempatan untuk beradaptasi dan memperbaiki sistem kerja,” katanya.
Ia mengingatkan agar masyarakat mengedepankan fakta dan data, bukan opini yang dapat merusak nama baik daerah.
> “Mari kita jaga keharmonisan dan nama baik Musi Banyuasin. Hindari fitnah dan provokasi yang hanya merugikan rakyat,” tambahnya.
*ARM Dorong Gerakan “Muba Zero Konflik”*
Dalam kesempatan itu, ARM juga menegaskan tekad mereka untuk mewujudkan “Muba Zero Konflik”, yaitu Musi Banyuasin yang damai, aman, dan terbebas dari gesekan politik maupun kepentingan pribadi.
> “Kami ingin Muba menjadi daerah yang rukun dan kondusif. Tidak boleh ada adu domba dan provokasi antarinstansi. Muba harus menuju Zero Konflik,” ujar Supriyadi.
*Konferensi Pers Dimotori ARM dan Dihadiri Gabungan 10 LSM Sumatera Selatan*
Konferensi pers ini dimotori oleh ARM (Anak Rantau Musi Banyuasin) yang dipimpin oleh Supriyadi, dan dihadiri oleh sejumlah organisasi dan LSM besar di Sumatera Selatan, yakni:
1. LSM CACA – Reza Mao
2. LSM SOMASI – Haris
3. LSM KPK – M. Isa
4. JA98 – Ramogers SH
5. LSM MMKD – Jack
6. LSM GRANSI – Dr. Nurdin
7. LSM ORASI – Zainal Arifin
8. LSM LIBRA – Imron
9. LSM LAPSI – Veno
10. DPW MSK Indonesia Sumsel – Dr. Mukri As
Gabungan LSM tersebut sepakat untuk menolak segala bentuk provokasi, menjaga iklim kerja yang sehat, dan mendukung program pembangunan pemerintah Kabupaten Muba secara profesional.
*Penutup*
ARM dan seluruh LSM yang tergabung menyerukan agar masyarakat, aktivis, dan semua pihak tetap objektif dalam menilai isu publik serta tidak mudah terprovokasi oleh tudingan tanpa dasar.
> “Muba harus kita jaga bersama. Mari kita wujudkan Muba Zero Konflik dan dukung pemerintah bekerja dengan tenang untuk rakyat,” tutup Supriyadi, mewakili ARM dan koalisi LSM Sumsel. (Red)







